Twitter membutuskan untuk mem-ban akun seorang pria Jepang usai ia mengunggah foto nyamuk yang baru saja ia bunuh di akun media sosialnya.
Semuanya dimulai pada 20 Agustus ketika pemilik akun nemuismywife digigit oleh nyamuk ketika sedang asyik menonton televisi, menurut laporan BBC.
Kesal dengan hal tersebut, sang pemilik akun lantas memburu nyamuk tersebut dan membunuhnya. Ia lantas mengunggah hasil ‘kerja keras’-nya di Twitter.
Di bagian caption, ia menambahkan kalimat: Mengapa kamu coba menggigit saya di semua tempat, padahal saya sedang bersantai nonton TV? Mati! (sebenarnya kamu sudah mati sekarang).
Tak lama kemudian, pria tersebut mendapatkan pesan dari Twitter yang mengatakannya bahwa akunnya dibekukan dan tidak akan bisa diaktifkan kembali.
Ia lantas membuat akun Twitter anyar bernama DaydreamMatcha dan menulis: Akun saya yang sebelumnya dibekukan secara permanen usai saya membunuh nyamuk. Apakah ini termasuk pelanggaran?
Twitter berisi pesan kemarahan tersebut lantas di-retweet oleh lebih dari 31 ribu kali dan mendapat like tak kurang dari 27 ribu pengguna Twitter.
Pesan bersifat abuse bisa membuat seorang pengguna Twitter dibekukan akun media sosialnya, namun apa yang menimpa pria Jepang satu ini justru menunjukkan kesalahan konyol dari laman micro-blogging tersebut.
Twitter sendiri memang belakangan terus menambahkan berbagai macam algoritman baru untuk meminimalisir pesan bersifat negatif di media sosial mereka.
Majalah Forbes melaporkan bahwa Twitter meluncurkan algoritma baru untuk mendeteksi perilaku pengguna media sosial dengan mencari dan memilih beberapa kata kunci yang dianggap ofensif.
Bagaimana menurut kalian? Tetap berhati-hati dalam menggunakan Twitter ya. Next