Memiliki kulit putih cerah ternyata bukan dambaan semua wanita. Setidaknya demikian menurut wanita satu ini.
Ia mengatakan bahwa pengobatan kanker yang dijalaninya membuat dirinya kehilangan identitas sebagai wanita kulit hitam, karena perlahan membuat kulitnya menjadi semakin putih dan cerah.
Paula Edwards, 54 tahun, didignosa mengalami kanker ginjal pada 2012 silam. Dokter menilai ia hanya akan bisa bertahan hidup antara 12 hingga 18 bulan.
Lebih dari lima tahun kemudian, ibu dua anak asal Loughborough ini mampu terus bertahan hidup dan akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan sebuah komunitas sosial.
Ia harus menjalani operasi untuk kali keempat tahun lalu, usai sebelumnya mendapat resep obat tablet bernama Votrient.
Salah satu efek samping obat tersebut adalah membuat lidah dan tangan menjadi lecet. Namun dokter yang menangani Paula dibuat bingung karena obat tersebut ternyata juga membuat kulitnya menjadi lebih putih secara dramatis.
Paula mengatakan bahwa kulitnya bisa saja terus menjadi semakin cerah, hingga ia kemudian tak bisa dibedakan lagi dengan wanita keturunan Kaukasia.
Paula menyadari perubahan warna kulitnya itu ketika ia berfoto bersama sang putri Reccarnei pada 14 Mei 2016.
Semua orang mengatakan bahwa tak ada yang berubah dari dirinya, namun karena kulitnya menjadi lebih putih, Paula merasa bahwa ia perlahan mulai kehilangan identitas aslinya.
Yang menyakitkan, beberapa orang sempat menuding Paula mencoba mencerahkan kulitnya agar terlihat semakin putih.
Dokter yang menanganinya di rumah sakit Nottingham City dibuat bingung dan bahkan harus mengontak konsultan spesialis dari Amerika Serikat untuk meminta masukan.
Paula mengatakan bahwa perubahan warna kulit karena obat memang terjadi pada beberapa orang, namun di Inggris, baru dirinya yang mengalami hal seperti itu.
Paula sendiri kini mendirikan sebuah kelompok bernama Sistas Against Cancer untuk membantu wanita kulit hitam yang terkena penyakit seperti dirinya. Prev